Selain Manfaatnya, Efek Samping Bekam Ada Apa Saja Potensinya?
Bekam merupakan salah satu metode pengobatan tradisional yang digunakan oleh Cina dan Timur Tengah sejak ribuan tahun lalu. Selain memiliki banyak manfaat, ternyata bekam juga mempunyai efek samping. Berikut ulasan mengenai beberapa efek samping bekam yang perlu Anda pahami.
Menyebabkan Luka Bakar
Pertama, bekam bisa menyebabkan efek munculnya luka bakar pada permukaan kulit karena bekas pengobatan. Luka bakar ini terjadi ketika terapis menggunakan pompa silikon untuk bekam tetapi menghisap kulit dengan terlalu kencang.
Efek yang satu ini memang sering dijumpai ketika Anda sudah melakukan bekam, tetapi bisa hilang dalam jangka waktu bervariasi. Jika luka bakar tersebut terbilang pekat, maka hilangnya tentu saja memerlukan waktu yang lebih lama.
Oleh sebab itu, ketika akan mencoba terapi bekam sangat disarankan untuk mencari tempat yang memiliki peralatan steril. Pastikan juga bahwa terapis yang membekam Anda sudah profesional, sehingga bisa menghindari efek samping atau hal lain tidak diinginkan.
Pusing
Efek samping selanjutnya, yaitu pusing yang biasanya juga dialami oleh para pasien saat menjalani terapi bekam. Pusing ini terjadi karena pada saat bekam Anda mengeluarkan darah, sehingga bisa menimbulkan rasa sakit di kepala.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena tidak semua orang yang sedang dibekam akan merasakan pusing. Efek yang akan dirasakan setiap orang ketika melakukan terapi bekam ini berbeda-beda, tergantung pada reaksi dan kondisi tubuh saat itu.
Ada juga orang yang tidak akan merasakan pusing sama sekali setelah terapi bekam. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu khawatir jika merasakan efek pusing, namun masih dalam tahap biasa. Tetapi jika masih khawatir, lebih baik lakukan konsultasi dengan terapis atau orang yang sudah profesional.
Munculnya Luka Sayatan
Munculnya luka sayatan merupakan efek samping bekam selanjutnya yang biasa dialami oleh kebanyakan orang. Hal ini karena terapis bekam akan memberikan sayatan terlebih dahulu pada area kulit agar darah bisa keluar. Sebab, tidak mungkin darah bisa keluar sendirinya dari kulit Anda.
Luka sayatan ini memang tidak terlalu dalam, sehingga rasa sakitnya juga masih wajar. Namun, resikonya adalah Anda tidak tahu apakah alat yang digunakan untuk menyayat tersebut sudah steril dan memenuhi standar atau belum.
Terdapat risiko dimana bisa saja pisau untuk menyayat ini sudah terkena darah orang lain tetapi tidak dibersihkan dengan tepat. Hal ini juga tentu saja berpotensi menimbulkan infeksi karena dikhawatirkan sayatan tersebut bisa menjadi pintu masuknya bakteri.
Berpotensi Penularan Hepatitis
Potensi penularan hepatitis ini masih berkaitan dengan luka sayatan yang dibuat ole terapis bekam. Apabila alat yang digunakan untuk menyayat ternyata memang tidak steril, maka pasien bekam bisa terinfeksi hepatitis, apalagi jika perawatan lukanya tidak tepat.
Hal yang harus menjadi perhatian terapis, yaitu silikon untuk bekam harus selalu dalam keadaan steril. Terapis harus melakukan sterilisasi sebelum menggunakan peralatan bekam untuk pasien lain untuk memastikan bahwa tidak ada kuman dan bakteri menempel yang menyebabkan penularan penyakit.
Terjadinya Pendarahan
Kasus terjadinya pendarahan akibat efek samping terapi bekam ini memang sangat jarang terjadi, tetapi tetap harus diperhatikan. Efek samping ini dapat terjadi karena seseorang melakukan terapi bekam di area kulit kepala yang ternyata terlalu membahayakan.
Beberapa efek samping bekam lainnya memang berhubungan dengan darah, sebab pasti dikeluarkan dalam terapi tersebut. Efek samping ini contohnya, pigmentasi kulit, trombositopenia, anemia defisiensi besi, dan panniculitis.
Adanya beberapa efek samping tersebut menunjukkan bahwa selain manfaat bekam yang banyak, efek sampingnya juga perlu dipahami dan diwaspadai dengan baik. Dengan begitu Anda bisa mengantisipasinya.